Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Shalat Dhuha biasa saya lakukan
sebanyak 2 atau 4 rakaat. Insya Allah, hal tersebut saya laksanakan
setiap hari.
Namun ketika aktivitas saya padat atau sedang ada
pekerjaan yang memang tidak mungkin ditinggalkan seperti ketika sedang
dalam perjalanan, dengan berat hati saya tidak bisa melaksanakan shalat
Dhuha.
Istiqamah melaksanakan shalat Dhuha membuat saya bangga
karena shalat sunat yang satu ini dilaksanakan di sela-sela padatnya
aktivitas sehari-hari dan tidak semua orang mampu melaksanakannya.
Sulit menggambarkan keindahan shalat Dhuha. Tapi yang jelas, setelah
rutin melaksanakan shalat Dhuha, pikiran saya lebih tenang dan semakin
yakin akan janji Allah Swt. yang menjamin hamba-Nya dalam hal materi,
jodoh, kesehatan, dan rezeki yang lainnya. (Jauhar Al-Zanki - Volunteer
Syamsi Dhuha Foundation)
HATI LEBIH TERJAGA DENGAN SHALAT DHUHA ..
Alhamdulillah, selama ini saya selalu dapat berupaya melaksanakan
shalat Dhuha di tengah-tengah aktivitas pagi hari sekitar pukul 8.00
WIB. Subhanallah, banyak hikmah yang dapat kita rasakan setelah
melaksanakan shalat sunat ini.
Harapan saya melalui shalat Dhuha
ini adalah semoga ibadah yang dilaksanakan ini menjadi amal saleh yang
dapat diterima oleh Allah Swt.
Dengan shalat Dhuha, saya merasa
hati terasa lapang dan lebih terjaga, lebih optimis menjalani hidup,
serta merasakan keberkahan hidup yang saya jalani ini. Insya Allah, saya
akan senantiasa beristiqamah mengerjakan shalat Dhuha. aamiin. (Helin
Herlina - Odapus Syamsi Dhuha Foundation)
DENGAN SHALAT DHUHA PERMASALAHAN HIDUP JADI MUDAH ...
Saya giat melaksanakan shalat Dhuha sejak kuliah. Saat itu, jadwal saya
sedang sibuk-sibuknya, mulai dari tugas kuliah sampai rapat organisasi
hingga malam. Keesokan harinya, saya harus jaga malam sehingga sama
sekali tidak tidur padahal keesokan harinya ada ujian ketrampilan yang
didahului tutorial pagi.
Tapi di sela-sela kesibukan itu, saya
upayakan untuk melaksanakan shalat Dhuha. Setelah shalat, saya memohon
kepada Allah Swt. agar diberikan kemudahan dalam mengerjakan segala hal,
dibukakan pintu rezeki, serta diberikan nikmat kesehatan.
Alhamdulillah, melalui shalat Dhuha, saya merasakan manfaat yang sangat
luar biasa. Manfaat yang langsung terasa adalah dimudahkannya segala
urusan kuliah, kerja, atau aktifitas lainnya yang biasa saya lakukan
dari pagi hingga siang hari.
Tidak ada lagi yang namanya tidur di
kelas atau kebanyakan ngobrol yang tidak berguna bersama teman-teman.
Shalat Dhuha mengingatkan kita akan tujuan kerja untuk ibadah sehingga
niscaya beban kerja akan terasa ringan.Karenanya saya selalu
mengusahakan shalat Dhuha.
Waktu Dhuha adalah dari terbit
matahari sampai hampir waktu Dzuhur. Ini adalah rentang waktu yang
sangat panjang untuk bisa melakukan minimal 2 rakaat. (dr. Ekasakti -
sahabat Odapus dan volunteer SDF di Jakarta)
SHALAT DHUHA MEMBUAT HATI TENANG DAN PIKIRAN JERNIH ..
Aku bekerja di sebuah kantor milik pemerintah di Nusa Tenggara Barat.
Kesibukanku yang sangat padat terasa memuncak di pagi hari dan menjelang
siang. Berbagai laporan harus diselesaikan segera. Saat pikiran tertuju
hanya pada tenggat waktu selesainya pekerjaan, seringkali hati menjadi
gelisah dan tidak bisa tenang.
Sudah menjadi kebiasaanku bahwa
bila pikiran dan hati galau di pagi hari, maka hal itu akan berefek pada
tindakan yang aku ambil pada siang hingga malam hari saat berkumpul
bersama teman di rumah kontarakan. Meski kegiatan di kantor tidak 24
jam, tapi rasanya seperti seharian penuh.
Suatu ketika saat
melewati ruang mushala, sesuatu menggetarkan hatiku. Kuamati ruangan
yang berukuran tidak terlalu luas tapi cukup untuk melakukan shalat
berjamaah tiga hingga empat shaf itu. Aku telah lupa akan kuasa Allah.
Aku lupa akan kekuatan yang Allah miliki.
Aku hanya berorientasi
pada pekerjaan untuk memuaskan pucuk pimpinan yang tidak selamanya
kekal. “Wahai Allah, ampunilah aku dan bimbinglah aku,” gumam lirih
suara hatiku. Saat itulah aku memutuskan untuk segera menunaikan shalat
Dhuha empat rakaat.
Luar biasa efek shalat Dhuha yang saya
rasakan. Efek terbesar adalah ketenangan hati dan kejernihan berpikir.
Subhanallah, pekerjaan yang sangat berat bisa aku selesaikan satu per
satu bersama tim kerja. Ketakutan akan kerja yang dirasa belum maksimal
seketika lenyap terganti oleh balutan rasa optimis. (Dewi Nastiti
Lestariningsih)
0 komentar