" Barang siapa mengerjakan sholat dhuha 2 Rakaat, Maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah.
Barang siapa mengerjakan shalat dhuha 4 Rakaat, Maka dia ditetapkan termasuk orang-orang yang ahli Ibadah.
Barang siapa mengerjakan shalat dhuha 6 Rakaat, Maka akan diberikan kecukupan pada hari itu.
Dan barang siapa yg mengerjakan shalat dhuha 12 Rakaat, Maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di syurga." (HR. Ath-Thabrani)
Sahabat Pembaca ayo-bersedekah.blogspot.com yang Insya Allah di Rakhmati oleh Allah SWT.
Begitu besar Faedah dan
Keutaam dari Shalat Dhuha, maka sepatutnya kita jangan pernah melewatkan
satu hari pun tanpa melakukan Shalat Dhuha, Sebagaimana kebiasaan
Rosullah dalam setiap hari nya sebelum melakukan aktifitas beliau tidak
luput dari Sholat Dhuha.
sebagaimana diriwayatkan Muslim, no. 1176, dari hadits Aisyah radhiallahu anha, dia berkata,
( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ ) .
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya."
“Shalat Dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi ` kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.”(Imam Thabari)
dan di dalam Shalat Dhuha terdapat Keutamaan dan Faedah diantaranya adalah :
1. Waktu yang Sangat Penting
“Demi
matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya,
demi siang yang menampakkannya, demi malam apabila menutupinya, demi
langit serta membinanya, demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa
serta penyempurnaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya kejahatan dan
ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya, dan sungguh
rugi orang yang mengotorinya”(QS. As-Syams:1-10).
Pada
pembukaan surah AdDhuha, Allah berfirman, ”Demi waktu dhuha.” Imam
Arrazi menerangkan bahwa Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu
menunjukkan hal yang agung dan besar manfaatnya. Bila Allah bersumpah
dengan waktu dhuha, berarti waktu dhuha adalah waktu yang sangat
penting.
2. Wasiat Khusus dari Rasulullah
“Shalat Dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi ` kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.”(Imam Thabari)
“Diriwayatkan
dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan
pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan
hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat
Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir’.” (HR. Bukhari)
Jelas dari hadits tersebut, bahwasanya Rasulullah mewasiatkan umatnya untuk sebisa mungkin merutinkan shalat Dhuha!
3. Shalat Dhuha Bernilai Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
“Diriwayatkan dari Buraidah a bahwa ia berkata: Aku
telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Pada diri manusia terdapat tiga
ratus enam puluh tiga ruas. Ia memiliki kewajiban bersedekah atas setiap
ruas tersebut.’ Para sahabat bertanya, ‘Siapakah yang mampu melakukan
hal itu, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Ludah di dalam masjid yang
ia timbun (dibersihkan) atau sesuatu (penghalang) yang ia singkirkan
dari jalanan (bisa mewakili kewajiban sedekah). Jika engkau belum mampu,
dua rakaat shalat Dhuha sudah memadai untuk mewakili kewajibanmu
bersedekah’.”
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Di
setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih
(ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan
alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah)
adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan
adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat
Dhuha diberi pahala,” (HR Muslim).
4. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling
berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah
(keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat
jaraknya).
Lalu Rasulullah saw
berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari
mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan)
nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!”
Rasul SAW berkata lagi:
“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk
melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat
perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya,”
(Shahih al-Targhib: 666)
5. Dibangunkan Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin
mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam
surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: “Barangsiapa
yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya,
maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga,” (Shahih al-Jami`: 634)
Diriwayatkan dari Anas
secara marfu‘, “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak dua belas
rakaat, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam
surga.”
Nabi Muhammad saw
bersabda,”Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab al dhuha (pintu
dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada yang memanggil,’dimana orang
yang senantiasa mengerjakan shalat dhuha?’inilah pintu kamu, masuklah
dengan kasih sayang (rahmat) Allah”.
6. Shalat Dhuha di Awal Pagi, Ganjaran Langsung di Sore Hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai
anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku
akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
“Diriwayatkan dari Nu‘aim bin Hammar a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Wahai
anak Adam, janganlah kamu merasa lemah (kehilangan kesempatan) untuk
beribadah kepada-Ku dengan cara mengerjakan shalat empat rakaat di awal
waktu siangmu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu di akhir harimu’.” (HR. Abu Dawud)
7. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang
siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk
melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang
melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat
Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).
8. Ampunan Dosa
“Siapa
pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni
dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).
0 komentar